Hai, sobat. Kali ini saya akan membuat posting tentang karyawisata saya dan kawan-kawan ke Kota Metropolitan Jakarta dan Kota Kembang Bandung. Sungguh menyenangkan, destinasi yang kami tuju memang patut diacungi jempol. Akhir bulan Maret kami memulai perjalanan dan kembali ke kampung halaman tercinta pada awal bulan April. Berikut ini detail karyawisata tersebut:
Sebelum Hari Keberangkatan
Saya sibuk sendiri menyiapkan barang-barang untuk karyawisata ini, seperti pakaian, obat-obatan, dll. Tak lupa, saya pun membeli cemilan untuk perjalanan nanti. Dan cemilan khusus yang kami janjikan dengan kawan-kawan adalah kacang atom. Hehe... Saya membawa satu buah tas besar, satu buah tas punggung, dan satu buah tas kecil.
Hari Pertama, Senin, 30 Maret 2015
Pagi itu sebelum bel masuk berbunyi, kami membicarakan hal-hal yang akan kami bawa pada saat karyawisata. Beberapa saat kemudian, bel masuk pun berbunyi dan kami masuk ke dalam kelas. Tak lama kemudian, wali kelas kami (kelas VIII D), Bapak H. Yasno, S.Pd.M.Si. masuk ke kelas. Ya, Pak Yasno membawa sebuah stopmap yang berisi lembaran kertas. Ketua kelas kami, Bheta Ariyantina (biasa dipanggil Bheta) menyiapkan kelas sebelum dimulainya pelajaran. Setelah itu, Pak Yasno membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan keberangkatan kami siang nanti. Beliau membagikan kepada kami tata tertib dan jadwal serta denah tempat duduk kami nantinya. Biro perjalanan kami kali ini adalah Tamimi Tour. Saya duduk dengan Muhammad Faisal Bahtiar (biasa dipanggil Faisal) di bus 4. Setelah selesai, kami pun kembali melanjutkan pelajaran yang saat itu diisi oleh Ibu Hj. Thohirotun. Namun, setelah dua jam pelajaran. Pihak sekolah memberikan kami pulang lebih awal untuk menyiapkan bekal karyawisata nanti.
Saya langsung bergegas pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, saya kembali mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Kemudian, saya mandi dan sholat Dzuhur dijamak dengan Ashar karena mungkin kami nanti akan langsung perjalanan sampai waktu malam. Seusai bersiap, jam 13.35 WIB saya diantar ayah dan ibu berangkat menuju ke sekolah, SMP Negeri 1 Jekulo Kudus. Sesampainya di sekolah, 6 buah bus sudah terparkir di depan sekolah. Saya pun langsung masuk sekolah dan bertemu dengan kawan-kawan saya. Kami masuk sebentar karena udara di luar terasa panas. Tak lama kemudian, kami langsung disuruh untuk memasuki bus masing-masing. Tak lupa, kami semua berpamitan ke orang tua dan pengantar masing-masing. Dan akhirnya, bus pun berangkat pada pukul 14.00 WIB.
Perjalanan kami sangat menyenangkan, dengan diiringi musik, kami pun bercakap-cakap di dalam bus. Meskipun sudah mulai ada yang mabuk perjalanan, tapi kami tetap semangat untuk menikmati karyawisata ini. Pukul 18.15 WIB, kami tiba di RM. Sampurna, Tegal untuk makan malam serta sholat Maghrib dan Isya dijamak qasar. Setelah itu, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota Metropolitan Jakarta.
Hari Kedua, Selasa, 31 Maret 2015
Pagi yang dingin. Kami berada di rest area Tol Cikampek untuk beristirahat sejenak. Sebagian siswa ada yang membeli minuman hangat dan ada juga yang masih tidur di dalam bus. Sekitar pukul 02.00 WIB, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Masjid Istiqlal, Jakarta.
Memasuki Kota Metropolitan Jakarta, kami merasa senang. Berbeda jauh dari kota-kota lain di Indonesia. Jalannya lebar dan padat. Banyak gedung-gedung tinggi menjulang. Namun, ada yang membuat saya sedih, karena Jakarta sudah tidak lagi seperti dulu. Cerobong pabrik sudah mengeluarkan asap hitam di pagi hari, benar-benar mengganggu pemandangan.
Sekitar pukul 03.00 WIB, kami tiba di kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta. Masjid ini benar-benar besar dan megah. Kami pun bersih-bersih dan melaksanakan sholat Subuh berjamaah di masjid ini. Sungguh mengagumkan, Masjid Istiqlal begitu luas dan indah, Setiap bangunannya memiliki makna tersendiri. Seusai mandi dan melaksanakan sholat Subuh berjamaah, tak lupa kami pun berfoto ria di depan masjid. Setelah itu, kami pun menikmati makan pagi di dekat bus.
Sekitar pukul 06.00 WIB, kami melanjutkan destinasi kami menuju ke Monumen Nasional. Namun, di Monas kami hanya bermain di halaman karena butuh waktu lama agar semua siswa dapat naik ke Monas. Kami pun sempat melihat latihan TNI di lapangan Monas. Tak lupa, kami kembali berfoto ria sebelum keluar dari kawasan Monas. Setelah satu jam di Monas, kami pun melanjutkan perjalanan ke Taman Mini Indonesia Indah atau biasa disingkat TMII.
Sekitar satu jam perjalanan, kami tiba di TMII. TMII begitu luas dengan banyak sekali tempat pengetahuan serta taman bermain. Tujuan kami di TMII adalah Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK), Museum Transportasi, dan Keong Emas. Di PPIPTEK, kami belajar mengenai hal-hal penemuan dan teknologi terbaru pada zaman ini. Banyak sekali hal-hal baru yang kami temukan, mulai dari ilusi, cahaya, kesehatan, zaman dahulu, dan bahkan ada Transformers di tempat ini. Setelah itu, kami menuju ke Museum Transportasi. Di tempat ini, terdapat banyak sekali alat transportasi mulai dari transportasi darat, air, dan udara dari zaman dulu hingga sekarang. Namun sayang, saya tidak sempat ikut berfoto dengan artis Stasiun Cinta yang saat itu sedang shooting di Museum Transportasi. Selanjutnya, kami makan siang di Anjungan DI. Yogyakarta yang kental akan nuansa Jawa. Setelah makan dan sholat Dzuhur dan Ashar dijamak qasar, kami melanjutkan untuk menonton film 4D di Keong Emas. Sambil menunggu, saya, Ika, Riyan, Agil, Fani, Elen, Valen, dll menyewa sepeda untuk berkeliling di sekitaran Keong Emas. Saya membonceng Riyan dengan sepeda berjok dua. Setelah sekitar 1 jam, kami pun masuk ke Keong Mas. Sungguh besar sekali layar lebarnya. Dengan 300 lebih tempat duduk, saya pun duduk bersebelahan dengan teman-teman akrab saya. Setelah sekitar 30 menit, tepatnya jam 14.00 WIB film pun dimulai, The Force of Nature. Menakjubkan, meskipun tanpa memakai kacamata 3D atau 4D, kami seakan ikut di dalam film tersebut. Efek suara yang dahsyat membuat cukup kaget saat bagian ledakan gunung meletus, tornado, atau bahkan gempa bumi. Setelah menonton film, kami pun keluar dari Keong Emas dan melanjutkan destinasi kami menuju Kota Kembang, Bandung Paris van Java.
Dalam perjalanan, kami tidur sejenak serambi menunggu tiba di destinasi selanjutnya. Sekitar pukul 16.50 WIB, kami pun makan malam di RM. Padang Purwakarta. Setelah itu, kami kembali melanjutkan perjalanan ke penginapan di Bandung melewati Tol Cipularang. Dan kami pun akhirnya sampai di penginapan di daerah Pasir Koja, Bandung pada pukul 19.30 WIB. Kami menginap di Pop Hotel yang berada di Festival CityLink, Bandung. Hotelnya begitu mewah langsung menyatu dengan mall. Saya sekamar dengan Faisal, Yaqin, dan Mamad di kamar 935 lantai 9. Namun, karena antrean yang panjang di lift, kami terpaksa melewati tangga darurat untuk naik ke lantai 9 Pop Hotel, sungguh melelahkan. Namun, kelelahan itu terbayar setelah melihat kamar hotel kami yang menggunakan sistem kartu dan begitu nyaman. Pemandangan Kota Bandung di malam hari terlihat dari jendela kamar. Saya pun langsung mandi dan sholat. Sebenarnya, kami berencana akan berjalan-jalan di mall. Namun, karena penjagaannya begitu ketat, saya pun tidak jadi ikut. Namun, teman saya, Arief, memberikan sisa pizza yang dibeli di Pizza Hut untuk kami. Setelah itu, kami pun tidur untuk mempersiapkan wisata besok.
Hari Ketiga, Rabu, 1 April 2015
Pagi hari di Paris van Java, kami bangun pukul 04.00 WIB. Sedari sholat Subuh, ada yang mandi dan bersiap secara bergantian. Tanpa disadari, teman kami, Fani memberikan pizza semalam untuk kami karena masih banyak, kami mengambil dua potong dan sepotong lain diberikan kepada orang lain karena itu porsi Big Box. Setelah selesai berkemas, kami pun menuju ke tempat sarapan. Kami pun sarapan disertai hawa sejuk Kota Bandung. Setelah sarapan, kami pun menuju halaman depan untuk mencari bus, kami pun sempat tersesat. Namun, akhirnya kami menemukan bus kami.
Pukul 06.30 WIB, kami pun melanjutkan wisata ke wisata belanja di Grutty Fashion Cibaduyut. Disana banyak sekali oleh-oleh mulai dari makanan, kaos, sepatu, jaket, topi, pernak-pernik, dll. Saya membeli kaos seharga Rp30.000,- 2 buah dan Rp20.000,- 1 buah. Setelah itu, saya pun membeli oleh-oleh berupa sale pisang, dodol, wajik, dan keripik oncom. Setelah puas berbelanja, kami pun melanjutkan wisata menuju ke Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung.
Ya, sekitar pukul 12.00 WIB kami tiba di Trans Studio Bandung. Kami pun masuk dengan tiket
masuk dan voucher makan yang sudah diberikan oleh biro kami. Kami diberi waktu 4 jam di sini. Memasuki Trans Studio Bandung, kami langsung menuju Science Center. Di sana banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan Sains. Setelah melihat-lihat, kami pun makan siang dengan launch box yang sudah disediakan. Saya duduk bersama Faisal, Takhul, Sholik, Anita, Risa, dan Tsalsa. Kemudian, setelah makan siang, kami pun membentuk kelompok. Saya, Faisal, Fani, Agil, Valen, Elen, Bheta, Sabrina, Taufiq, Gilang, Hazim, Riyan, Izza, Ika, Arief, dll. Wahana pertama yang kami coba adalah Dragon Riders di Magic Corner. Setelah itu, kami mencoba Giant Swing di Studio Central. Kemudian Sky Pirates di Lost City. Namun, setelah itu kami mulai terpisah. Kemudian, saya bertemu Valen dan ia mengajak menuju Dunia Lain di Magic Corner. Setelah itu, kami mencoba Vertigo di Studio Central bersama Bheta dan Sabrina. Setelah mencoba Vertigo, kami pun menikmati wahana terakhir sebelum keluar dari Trans Studio Bandung, wahana itu ialah Yamaha Racing Coaster. Wow, begitu seru. Setelah itu, saya, Arief, Taufiq, Riyan, dan Wiwid sholat Dzuhur dan Asar dijamak qasar di musholla Trans Studio Bandung. Kami pun sempat dihubungi karena sudah terlambat dan sempat terhalangi oleh Trans Studio Parade pada saat itu. Kemudian, kami pun dijemput Pak Purwadi untuk menuju ke bus. Setelah itu, bus kembali melanjutkan perjalanan ke rumah makan di daerah Rancaekek, Sumedang. Disitu, saya membeli 2 buah gantungan kunci berbentuk angklung seharga Rp2.000,- dan kaos Trans Studio Bandung warna hijau seharga Rp20.000,-. Kemudian, kami pun sholat Maghrib dan Isya dijamak qasar. Dan disitulah insiden terjadi, jam tangan saya putus saat saya taruh di saku. Untunglah, jamnya tidak mati, hanya putus di gelangnya saja.
masuk dan voucher makan yang sudah diberikan oleh biro kami. Kami diberi waktu 4 jam di sini. Memasuki Trans Studio Bandung, kami langsung menuju Science Center. Di sana banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan Sains. Setelah melihat-lihat, kami pun makan siang dengan launch box yang sudah disediakan. Saya duduk bersama Faisal, Takhul, Sholik, Anita, Risa, dan Tsalsa. Kemudian, setelah makan siang, kami pun membentuk kelompok. Saya, Faisal, Fani, Agil, Valen, Elen, Bheta, Sabrina, Taufiq, Gilang, Hazim, Riyan, Izza, Ika, Arief, dll. Wahana pertama yang kami coba adalah Dragon Riders di Magic Corner. Setelah itu, kami mencoba Giant Swing di Studio Central. Kemudian Sky Pirates di Lost City. Namun, setelah itu kami mulai terpisah. Kemudian, saya bertemu Valen dan ia mengajak menuju Dunia Lain di Magic Corner. Setelah itu, kami mencoba Vertigo di Studio Central bersama Bheta dan Sabrina. Setelah mencoba Vertigo, kami pun menikmati wahana terakhir sebelum keluar dari Trans Studio Bandung, wahana itu ialah Yamaha Racing Coaster. Wow, begitu seru. Setelah itu, saya, Arief, Taufiq, Riyan, dan Wiwid sholat Dzuhur dan Asar dijamak qasar di musholla Trans Studio Bandung. Kami pun sempat dihubungi karena sudah terlambat dan sempat terhalangi oleh Trans Studio Parade pada saat itu. Kemudian, kami pun dijemput Pak Purwadi untuk menuju ke bus. Setelah itu, bus kembali melanjutkan perjalanan ke rumah makan di daerah Rancaekek, Sumedang. Disitu, saya membeli 2 buah gantungan kunci berbentuk angklung seharga Rp2.000,- dan kaos Trans Studio Bandung warna hijau seharga Rp20.000,-. Kemudian, kami pun sholat Maghrib dan Isya dijamak qasar. Dan disitulah insiden terjadi, jam tangan saya putus saat saya taruh di saku. Untunglah, jamnya tidak mati, hanya putus di gelangnya saja.
Kemudian, kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke pusat oleh-oleh di daerah Cadas Pangeran, Sumedang, Saya membeli manisan jelly dan agar-agar kering untuk oleh-oleh. Sambil menunggu yang lain membeli peyeum, saya pun membeli teh hangat untuk menghangatkan tubuh. Kemudian, kami pun kembali memasuki bus dan melanjutkan perjalanan menuju Kudus Kota Kretek. Semua tertidur pulas di dalam bus.
Hari Terakhir, Kamis, 2 April 2015
Pukul 02.30 WIB pagi saya dibangunkan oleh Faisal dan ternyata kami sudah tiba di Jalan Lingkar Timur Kudus. Saya pun langsung menghubungi ayah saya untuk menjemput di sekolah. Tak lupa, sambil menunggu sampai di sekolah, saya pun membereskan barang-barang saya di bagasi atas. Setelah sampai di sekolah, kami pun turun dengan wajah yang senang dan mengantuk. Saya pun mencari ayah saya. Dan setelah bertemu, saya pun langsung pulang ke rumah. Dan itulah kenangan indah dari Kota Metropolitan Jakarta dan Kota Kembang Bandung.
Itulah cerita saya dari Kota Metropolitan Jakarta dan Kota Kembang Bandung
Sungguh kenangan yang tak akan terlupakan :)
Terima kasih sudah membaca.
Komentar
Posting Komentar
Let commented politely and properly in accordance with tact. 😊
📷 Instagram: fariskalf 🐦 Twitter: @FariskaLF 😉